ALASAN AKI KERING LEBIH BAIK UNTUK KENDARAAN

Sekarang banyak brader n sista yang beralih dari aki basah menjadi aki kering pada besutannya. Di samping memang untuk produk baru, akinya udah tipe kering. Aki kering emang praktis bradsis, beda dengan aki basah yang harus selalu kita cek ukuran airnya apakah kurang atau enggak. Tapi karena praktis, bukan berarti gak perlu dirawat.
Tak bisa dipungkiri, akumulator atau kerap disebut accu atau aki memiliki peran sangat penting terhadap kinerja sebuah kendaraan, baik roda empat ataupun roda dua. Hal ini karena aki merupakan perangkat yang dapat menyimpan tenaga dalam bentuk energi kimia.

Dengan menggunakan aki, tegangan listrik kepada mobil bisa terpenuhi. Sebab, aki memilki fungsi untuk Starting, Lighting, dan Ignition (pengapian).

Aki yang kita kenal saat ini ada dua jenis, yaitu Maintenance Freel (MF) atau aki kering dan konvensional atau sering disebut aki basah. Selain itu, ada juga Hybrid yang merupakan gabungan dari aki kering dan basah. Namun, Hybrid masih jarang digunakan, terutama pada kendaraan bermotor.

Menurut Kepala Departemen Quality PT Yuasa Battery Indonesia, Sukirman, saat ini aki kering memang sering kali digunakan pada kendaraan terbaru. Hal ini karena aki kering memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan aki basah.

“MF atau aki kering ukuran lebih kecil, namun kemampuan sama. Selain itu, aki kering bisa dipasang di segala arah, sementara konvensional (aki basah) jika dipasang miring tumpah,” kata Sukirman kepada wartawan di Jakarta, Kamis 8 Januari 2015.

Lebih lanjut, Sukirman juga menjelaskan, aki kering dan basah memiliki bahan berbeda, terutama pada penggunaan timah. Jika aki kering menggunakan timah yang mengandung kalsium, sementara aki  konvensional menggunakan timah mengandung antimoni.

“Kalau timah antimoni itu menimbulkan penguapan sangat banyak, sehingga harus sering tambah cairan aki (cairan elektrolit). Sementara untuk timah kalsium sangat sedikit, karena memiliki seramik filter, dan bagian lainnya yang berfungsi hanya mengeluarkan gas saja,” ucap Sukirman.

“Jadi setiap ada tekanan, aki kering akan mengeluarkan gas. Sementara kalau ada penguapan berupa air, itu akan kembali ke dalam baterai, sehingga aki kering bebas perawatan dan tak harus menambah cairan lagi.”

Jika dalam kondisi pemakaian normal dan kendaraan tanpa masalah, aki kering bisa digunakan antara dua-tiga tahun, sementara aki basah relatif harus lebih sering cek cairan, dan lebih ribet.

“Pengisian daya ulang pada konvensional yang tidak sesuai juga lebih mempercepat aki mati,” ujarnya. 

************************
Sering Dipakai Biar Awet
Aki kering emang minim perawatan, tapi mesti tetep diperhatiin biar awet bradsis. Biar aki kering pada motor tetep awet, ada baiknya brader n sista sering-sering menggunakan motor. Kalo motor didiemin seminggu, aki bakal lemah karena pengisiannya kurang stabil. Misalkan motor emang gak dipake, gak ada salahnya kok cuma sekedar dipanasin aja, kurang lebih 2-3 menit lah.
Minim Perawatan Bukan Berarti Bebas Minim Perawatan Bukan Berarti Bebas
Sering-sering juga untuk pake electric starter setiap harinya, kecuali untuk pagi hari. Lebih baik pake kick starter untuk manasin motor di pagi hari, karena kick starter juga membantu untuk memompa oli ke seluruh komponen di dalam mesin.
Kalo brader n sista sedang berkendara, sebisa mungkin untuk hindari jalan yang rusak. Karena goncangan pada aki bisa mengakibatkan sel-sel di dalam aki jadi cepet rusak.
Periksa juga posisi kabel terminal aki agar selalu dalam keadaan tertutup. Usahain jangan sampai lembab, karena bisa menyebabkan korslet bradsis.
Minim Perawatan Bukan Berarti Bebas
Kalo brader n sista gunain electric starter dan motor gak mau hidup setelah distarter sebanyak dua kali, jangan dipaksain bradsis. Sabar dulu, diemin dulu sampai kira-kira 5 detik, baru coba pencet lagi eletric starter.
Aki kering normalnya bisa dipakai selama 2 hingga 2,5 tahun bradsis. karena harga aki kering juga gak murah, gak ada salahnya kan kalo dijaga biar tetep awet.

Masa pakai aki pada kendaraan bermotor (motor dan mobil) dapat bervariasi dari yang beberapa bulan hingga lebih dari 5 (lima) tahun. Kebanyakan aki dapat bertahan 1-2 tahun saja, bahkan jika kurang perawatan maka akan bertahan hanya beberapa bulan saja. Penyebab kerusakan aki pun bermacam-macam, mulai dari air aki yang kering, pemasangan kabel pada kendaraan yang salah, banyaknya pemakaian listrik pada kendaraan, dan lain-lain. Dengan pemakaian dan perawatan aki yang benar, diharapkan aki dapat bertahan lebih lama dari biasanya, yaitu bisa mencapai 2-5 tahun atau lebih. Seiring dengan perkembangan zaman, aki zaman sekarang lebih mudah rusak dibandingkan dengan aki zaman dahulu, untuk itu terjadilah pengurangan kualitas bahan namun harga tetap sama dan tentunya agar produksi aki lebih cepat habis terjual (banyak yang ganti aki, produksi ditingkatkan dan keuntungan pun meningkat tentunya) :) Jenis-jenis aki pada kendaraan bermotor:
  1. Aki basah, ketika pertama kali dibeli dari toko, aki tidak terisi air aki (aki zuur), dan kita perlu mengisinya terlebih dahulu dengan aki zuur yang disertakan pada kemasan aki, atau dapat juga membeli aki zuur sesuai dengan kebutuhan, dan setelah dipakai perlu dilakukan pengecekan terhadap air aki agar tidak kering yang dapat merusak sel-sel aki, harus selalu dijaga agar ketinggian air aki berada pada posisi antara Low-Upper.
  1. AKi kering, aki jenis ini sebenarnya sudah ada air akinya dan kita tidak perlu melakukan pengecekkan terhadap air aki yang ada di dalamnya (bebas perawatan), air akinya pun tidak kelihatan dari luar.
Cara Perawatan Aki agar Awet/Tahan Lama:
  1. Sebaiknya gunakan saja aki basah, karena kebanyakan lebih awet dari pada aki kering.
  1. Aki basah yang baru saja dibeli, isilah dengan air aki (aki zuur) yaitu air khusus untuk aki atau bukannya air aki dari air murni yang biasanya untuk pengisian ulang air aki. Setelah diisi, diamkan terlebih dahulu agar air aki meresap ke dalam sel-sel aki, sebaiknya diamkan terlebih d dahulu selama 1 (satu) malam. Sebelum digunakan, cas terlebih dahulu aki mobil tersebut hingga penuh dan jangan pernah melakukan start mesin kendaraan menggunakan aki, untuk motor gunakanlah kick starter terlebih dahulu dan biarkan mesin hidup dalam keadaan idle (tidak digas) lebih kurang 15 (lima belas) menit untuk pengecasan. Pastikan penutup lubang aki tempat saluran penguapan sudah dilepas, yang biasanya masih tertup karet untuk aki baru, dan ketika melakukan pengecasan tutup bagian atas aki yaitu 6 (enam) buah tutup lubang dilonggarkan agar gas sewaktu pengecasan dapat keluar untuk menghindari aki meledak.
  1. Aki kering pun sama, lakukan pengecasan terlebih dahulu, namun tidak perlu mengisi air akinya.
  1. Lakukan pengecekkan ketinggian air aki, usahakan berada di antara garis Low dan Upper, jangan sampai berlebihan di atas garis Upper, karena air akinya akan meluap keluar ketika mesin hidup. Jika air aki kering, maka sel-sel dalam aki akan cepat rusak sehingga tidak dapat menyimpan energi listrik lebih lama. Isilah aki dengan air murni atau air suling (aquadest) jangan menggunakan aki zuur.
  1. Untuk motor, setelah motor tidak hidup selama lebih dari 8 (delapan) jam, sebaiknya dilakukan kick starter saja (menggunakan engkol) karena tegangan akinya sudah menurun.
  1. Usahakan tegangan (volt) berada pada 12,6 ke atas. Jika tegangan aki berada di bawah 12,6 maka lakukan pengecasan aki, agar aki menjadi lebih awet.
  1. Jika aki basah sudah mulai bermasalah, coba periksa apakah sudah perlu dilakukan pengurasan endapan yang terdapat di dalam aki, agar aki menjadi kuat kembali. Namun, jangan sering melakukan pengurasan (aki bisa cepat rusak). Kontrol saja air aki, tambahkan jika kurang, dan lakukan pengecasan saja jika tegangan sudah turun.
  1. Jika aki kering sudah mulai menurun, lakukan pengisian air aki dengan air aki tutup botol berwarna biru, dan lakukan pengecasan kembali.
Demikian cara perawatan aki baru agar menjadi awet dan tahan lama.
- See more at: http://tebingsekumbang.blogspot.com/2014/04/tips-agar-aki-baru-menjadi-awet-tahan-lama.html#sthash.Qc3qQeWJ.dpuf
Masa pakai aki pada kendaraan bermotor (motor dan mobil) dapat bervariasi dari yang beberapa bulan hingga lebih dari 5 (lima) tahun. Kebanyakan aki dapat bertahan 1-2 tahun saja, bahkan jika kurang perawatan maka akan bertahan hanya beberapa bulan saja. Penyebab kerusakan aki pun bermacam-macam, mulai dari air aki yang kering, pemasangan kabel pada kendaraan yang salah, banyaknya pemakaian listrik pada kendaraan, dan lain-lain. Dengan pemakaian dan perawatan aki yang benar, diharapkan aki dapat bertahan lebih lama dari biasanya, yaitu bisa mencapai 2-5 tahun atau lebih. Seiring dengan perkembangan zaman, aki zaman sekarang lebih mudah rusak dibandingkan dengan aki zaman dahulu, untuk itu terjadilah pengurangan kualitas bahan namun harga tetap sama dan tentunya agar produksi aki lebih cepat habis terjual (banyak yang ganti aki, produksi ditingkatkan dan keuntungan pun meningkat tentunya) :)

Jenis-jenis aki pada kendaraan bermotor:
  1. Aki basah, ketika pertama kali dibeli dari toko, aki tidak terisi air aki (aki zuur), dan kita perlu mengisinya terlebih dahulu dengan aki zuur yang disertakan pada kemasan aki, atau dapat juga membeli aki zuur sesuai dengan kebutuhan, dan setelah dipakai perlu dilakukan pengecekan terhadap air aki agar tidak kering yang dapat merusak sel-sel aki, harus selalu dijaga agar ketinggian air aki berada pada posisi antara Low-Upper.
  1. AKi kering, aki jenis ini sebenarnya sudah ada air akinya dan kita tidak perlu melakukan pengecekkan terhadap air aki yang ada di dalamnya (bebas perawatan), air akinya pun tidak kelihatan dari luar.

Cara Perawatan Aki agar Awet/Tahan Lama:

  1. Sebaiknya gunakan saja aki basah, karena kebanyakan lebih awet dari pada aki kering.
  1. Aki basah yang baru saja dibeli, isilah dengan air aki (aki zuur) yaitu air khusus untuk aki atau bukannya air aki dari air murni yang biasanya untuk pengisian ulang air aki. Setelah diisi, diamkan terlebih dahulu agar air aki meresap ke dalam sel-sel aki, sebaiknya diamkan terlebih d dahulu selama 1 (satu) malam. Sebelum digunakan, cas terlebih dahulu aki mobil tersebut hingga penuh dan jangan pernah melakukan start mesin kendaraan menggunakan aki, untuk motor gunakanlah kick starter terlebih dahulu dan biarkan mesin hidup dalam keadaan idle (tidak digas) lebih kurang 15 (lima belas) menit untuk pengecasan. Pastikan penutup lubang aki tempat saluran penguapan sudah dilepas, yang biasanya masih tertup karet untuk aki baru, dan ketika melakukan pengecasan tutup bagian atas aki yaitu 6 (enam) buah tutup lubang dilonggarkan agar gas sewaktu pengecasan dapat keluar untuk menghindari aki meledak.
  1. Aki kering pun sama, lakukan pengecasan terlebih dahulu, namun tidak perlu mengisi air akinya.
  1. Lakukan pengecekkan ketinggian air aki, usahakan berada di antara garis Low dan Upper, jangan sampai berlebihan di atas garis Upper, karena air akinya akan meluap keluar ketika mesin hidup. Jika air aki kering, maka sel-sel dalam aki akan cepat rusak sehingga tidak dapat menyimpan energi listrik lebih lama. Isilah aki dengan air murni atau air suling (aquadest) jangan menggunakan aki zuur.
  1. Untuk motor, setelah motor tidak hidup selama lebih dari 8 (delapan) jam, sebaiknya dilakukan kick starter saja (menggunakan engkol) karena tegangan akinya sudah menurun.
  1. Usahakan tegangan (volt) berada pada 12,6 ke atas. Jika tegangan aki berada di bawah 12,6 maka lakukan pengecasan aki, agar aki menjadi lebih awet.
  1. Jika aki basah sudah mulai bermasalah, coba periksa apakah sudah perlu dilakukan pengurasan endapan yang terdapat di dalam aki, agar aki menjadi kuat kembali. Namun, jangan sering melakukan pengurasan (aki bisa cepat rusak). Kontrol saja air aki, tambahkan jika kurang, dan lakukan pengecasan saja jika tegangan sudah turun.
  1. Jika aki kering sudah mulai menurun, lakukan pengisian air aki dengan air aki tutup botol berwarna biru, dan lakukan pengecasan kembali.

Demikian cara perawatan aki baru agar menjadi awet dan tahan lama.

Artikel Terkait