Generator berfungsi mengkonversi energi mekanik (energi poros) dan turbin menjadi energi listrik dengan cara mengkoplingkan poros generator dengan poros turbin. Generator AC pada prinsipnya terdiri atas 2 bagian utama yaitu :
1. Rotor adalah bagian generator yang berputar. Pada rotor terhadap kumparan konduktor sebagai pembangkit medan magnet utama. Medan magnet ini timbul karena adanya arus yang mengalir pada kumparan rotor yang diperoleh dan exiter. Jika rotor berputar, maka medan magnet akan memotong kumparan jangkar stator, sehingga timbul gaya gerak listrik (GGL) yang kemudian disalurkan ke terminal generator
2. Stator adalah bagian generator yang tidak bergerak (statis). Pada stator terdapat peralatan-peralatan sebagai berikut :
- Rumah generator berfungsi untuk melindungi komponen yang ada didalamnya, juga berfungsi sebagai melekatnya inti dan belitan, konduktor serta terminal dari pada generator itu sendiri
- Resistance Temperature Detector, temperatur belitan stator diukur untuk kumparan pengukur (search coil) sebanyak 12 buah, yang terpasang antara bagian atas dan bawah dan belitan bagian dalam. Tahanan pengukur suhu dibuat dan bahan tembaga murni yang mempunyai tahanan 25 Ω pada temperatur 25°C. Letak dan tahan tahanan pengukur temperatur ini diatur sedemikian rupa, sehingga waktu generator bekerja maka tahanan pengukur temperatur diharapkan akan menunjukan temperatur kerja normal yang tertinggi.
- Sistem ventilasi, sistem ventilasi terdapat path stator dan berbentuk multiradial , sehingga didapatkan suatu pendingin temperatur axial yang rata. Untuk tujuan yang sama, rotor didinginkan melalui lubang-lubang angin yang berbentuk radial dilengkapi dengan celah-celah ventelasi didalam gerigi rotor dan letak dibawah alur
- Spane Heater, berfungsi untuk mencegah pengembunan dan kelembaban selama pemakaian mesin berhenti untuk jangka waktu yang lama.